Selamat datang di situs sekolah kami.

Jumat, 20 September 2024

PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI

Hal pertama yang dibayangkan bagi sebagian orang ketika mendengar kata terdiferensiasi adalah turunan fungsi dimana merupakan upaya Newton menemukan kecepatan sesaat dan upaya Leibniz menentukan gradien garis singgung. Tapi bukan itu yang dimaksud, maksud terdiferensial disini adalah pembelajaran terdiferensial yang awalnya bernama pembelajaran berdiferensial. Berdasarkan situs dari balai guru penggerak pembelajaran terdiferensiasi adalah variasi pembelajaran yang dilakukan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar yang dilihat dari kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar setiap siswa. Guru dapat menyajikan pembelajaran dalam berbagai cara mulai dari segi konten, proses, hasil, dan lingkungan belajar. 

Jika menyaksikan beberapa hasil karya tentang pembelajaran terdiferensiasi ini, makan akan banyak ditemui guru yang mengelompokan siswa berdasarkan gaya belajar auditori, visual dan kinesteti. Walaupun setiap siswa memiliki kecenderungan gaya belajar tetapi pengelompokan ini kurang tepat dilihat dari beberapa segi. Pertama jika siswa dilabeli bahwa dia adalah pembelajar kinesteti dan membekas selama hidupnya maka dia tidak akan belajar lewat buku atau betah duduk berlama lama mendengarkan ceramah hal ini tentu merugikan dirinya. Kedua secara teknis pun kebanyakan generasi milenial (tahun lahir 1981-1986) dan genarasi z (tahun lahir 1997-2022) dalam memahami sesuatu mereka akan cenderung mencari informasi dari youtube (visual dan auditori) sebelum mempraktekannya (kinesteti). Ketiga dari segi neurosains dapat dipahami bahwa fungsi otak manusia itu bekerja bersama-sama dalam menerima sebuah infomasi secara utuh bukan parsial dan dibatasi hanya satu jalur indra saja. Bahkan menurut panduan pembelajaran dan assesmen tahun 2024 halaman 41 pengelompokan seperti ini akan menyusahkan guru karena banyak persiapan dan juga tidak adil bagi siswa dalam memperoleh informasi.

Dalam hal ini yang bisa dan perlu dilakukan oleh guru adalah mengkombinasikan bahan ajar dan metode yang bervariasi untuk mengajarkan sebuah topik agar lebih kaya bagi siswa, dengan kombinasi yang kaya dimana siswa memiliki preferensi belajar yang berbeda akan lebih tertarik dan nyaman untuk belajar. Pengelompokan siswa dalam proses pembelajaran seharusnya dilakukan berdasarkan tingkat kesiapan dan kemampuan awal melalui diagnostik kesulitan belajar. Terakhir ditutup oleh sebuah kata bijak Conficius "Saya dengar dan saya lupa, saya lihat dan saya ingat, saya melakukan dan saya mengerti".             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar