Terkadang kita bertanya seberapa luas bumi yang kita tinggali ini. Ternyata berdasarkan catatan sejarah ribuan tahun lalu orang sudah menemukan metode untuk mengukur bumi.
A. Jari-jari Bumi
Eratosthenes (276-195 BC) adalah salah seorang ahli matematika dari Yunani. Ia terinspirasi untuk menghitung keliling bumi ketika melihat bayangan dalam sumur di kota Syne yang terbentuk sama persis dengan posisi tubuhnya. Artinya, cahaya matahari turun secara vertikal ke bumi, tegak lurus dengan tanah di Syne.
salah satu sifat dari cahaya matahari, yaitu menyebar di bumi sebagai garis lurus yang sejajar.
Eratoshenes kemudian menyewa seorang pengukur jarak dari Syne ke Alexandria dan memintanya menancapkan tongkat untuk mengukur sudut bayangan yang terbentuk. Ditentukannya Alexandria ialah karena merupakan kota terdekat yang bisa diakses dengan berjalan lurus sehingga dapat mewakili sebagian keliling bumi bumi. Perhitungan ini harus dilakukan pada tanggal 21 Juni sehingga dapat dibandingkan dengan keadaan saat matahari berada tepat di atas kota Syne.
Jarak dari Syne-Alexandria ialah sekitar 5.000 Stadia dan sudut dari bayangan tongkat bumi adalah 7,2 derajat.
Ilustrasi
Karena besar sudut antara tongkat dan bayangan di Alexandria adalah sudut bertolak belakang dengan tongkat dan sinar matahari (sama besar), maka besar sudut antara sinar matahari dan tongkat di pusat bumi adalah sudut dalam bersebrangan (sama besar).
dari perhitungan ini akan dihasilkan
timbul pertanyaan lain,
berapa berat bumi?
B. Massa Bumi
Pada tahun 1798
seorang ilmuan Britania bernama Henri Cavendish (1731-1810) melakukan percobaan
menggunakan bandul raksaksa dengan keakuratan yang luar biasa peka untuk
menemukan konstanta G.
C. Jarak Bumi ke Bulan
dan Matahari
Aristarchus dari
Somos (310-250 BC) merupakan ahli astronomi Yunani yang pertama kali
menggunakan metode untuk mengukur jarak bumi ke bulan dan matahari.
1. Jarak Bumi ke Bulan
Awalnya ia mengamati
peristiwa gerhana bulan yang berlangsung selama tiga jam.
Dari model yang digambar diperoleh bahwa diamter bumi sama dengan waktu
yang dibutuhkan bulan melewati lintasan gerhana.
Ia juga mengamati bahwa waktu yang diperlukan bulan untuk bergerak
sejauh diamternya adalah 2 menit.
2. Jarak Bumi ke
Matahari
Aristarchus juga
memperkenalkan metode untuk mengukur jarak bumi ke matahari pada saat bulan
bercahaya tepat sebelah.
Karena keterbatasan peralatan zaman dahulu, Aristarchus melakukan
kesalahan perhitungan besar sudut saat bulan tepat bercahaya sebelah yang
seharusnya adalah 89,83 derajat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar