Sebagai upaya implementasi budaya disiplin positif dalam kelas ketika terjadi pelanggaran kesepakatan maka perlu dikaji mengenai bimbingan guru melalui segitiga restitusi. Kesalahan siswa harus ditindak oleh guru karena membiarkan kesalahan merupakan kesalahan juga.
Segitiga restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi siswa untuk memperbaiki kesalahan mereka (Gossen; 2004).
Melalui restitusi kita
dapat membantu siswa menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, serta
memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana
berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun
tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang
mereka pegang.
Restitusi membantu siswa untuk jujur pada diri sendiri, mampu merefleksi diri dan mengevaluasi dampak dari kesalahan yang dilakukan. Restitusi memberikan penawaran bukan paksaan. Sangat penting bagi guru untuk menciptakan kondisi yang membuat siswa bersedia menyelesaikan masalah dan berbuat lebih baik lagi.
Ada tiga langkah dalam Segititiga Restitusi yaitu:
1 . Menstabilkan identitas, contoh kalimatnya
Berbuat salah itü tidak apa-apa.
Tidak ada manusia yang
sempurna
Saya juga pernah
melakukan kesalahan seperti itu.
Kita bisa menyelesaikan
ini.
Bapak/lbu tidak tertarik
mencari siapa yang salah, tapi Bapak/lbu ingin mencari solusi dari permasalahan
ini.
Kamu berhak merasa
begitu.
Apakah kamu sedang
menjadi teman yang baik buat dirimu sendiri?
2. Validasi tindakan yang salah, contoh kalimatnya
"Padahal kamu bisa melakukan yang lebih buruk dari ini ya?”
"Kamu pasti punya
alasan mengapa melakukan hal itu”
"Kamu patut bangga
pada dirimu sendiri karena kamu telah melindungi sesuatu yang penting
buatmu".
"Kamu boleh
mempertahankan sikap itu, tapi kamu harus menambahkan sikap yang baru.”
3. Menanyakan keyakinan. contoh kalimatnya
Apa yang kita percaya sebagai kelas atau keluarga?
Apa nilai-nilai umum yang
kita telah sepakati?
Apa bayangan kita tentang
kelas yang ideal?
Kamu mau jadi orang yang
seperti apa?
Perlu kita sadari juga bahwa membuat kesalahan dalam belajar adalah suatu yang sangat wajar justru sering kali kita belajar lebih efektif dari kesalahan yang dialami. Seperti kata Albert Einstein "ANYONE WHO HAS NEVER MADE A MISTAKE HAS NEVER TRY ANYTHINK NEW"