Selamat datang di situs sekolah kami.

Sabtu, 21 September 2024

SEGITIGA RESTITUSI

Sebagai upaya implementasi budaya disiplin positif dalam kelas ketika terjadi pelanggaran kesepakatan maka perlu dikaji mengenai bimbingan guru melalui segitiga restitusi. Kesalahan siswa harus ditindak oleh guru karena membiarkan kesalahan merupakan kesalahan juga.   

Segitiga restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi siswa untuk memperbaiki kesalahan mereka (Gossen; 2004).

Melalui restitusi kita dapat membantu siswa menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, serta memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka pegang.

Restitusi membantu siswa untuk jujur pada diri sendiri, mampu merefleksi diri dan mengevaluasi dampak dari kesalahan yang dilakukan. Restitusi memberikan penawaran bukan paksaan. Sangat penting bagi guru untuk menciptakan kondisi yang membuat siswa bersedia menyelesaikan masalah dan berbuat lebih baik lagi.

Ada tiga langkah dalam Segititiga Restitusi yaitu:

1 . Menstabilkan identitas, contoh kalimatnya

Berbuat salah itü tidak apa-apa.

Tidak ada manusia yang sempurna

Saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu.

Kita bisa menyelesaikan ini.

Bapak/lbu tidak tertarik mencari siapa yang salah, tapi Bapak/lbu ingin mencari solusi dari permasalahan ini.

Kamu berhak merasa begitu.

Apakah kamu sedang menjadi teman yang baik buat dirimu sendiri?

2. Validasi tindakan yang salah, contoh kalimatnya

"Padahal kamu bisa melakukan yang lebih buruk dari ini ya?”

"Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal itu”

"Kamu patut bangga pada dirimu sendiri karena kamu telah melindungi sesuatu yang penting buatmu".

"Kamu boleh mempertahankan sikap itu, tapi kamu harus menambahkan sikap yang baru.”

3. Menanyakan keyakinan. contoh kalimatnya

Apa yang kita percaya sebagai kelas atau keluarga?

Apa nilai-nilai umum yang kita telah sepakati?

Apa bayangan kita tentang kelas yang ideal?

Kamu mau jadi orang yang seperti apa?

Perlu kita sadari juga bahwa membuat kesalahan dalam belajar adalah suatu yang sangat wajar justru sering kali kita belajar lebih efektif dari kesalahan yang dialami. Seperti kata Albert Einstein "ANYONE WHO HAS NEVER MADE A MISTAKE HAS NEVER TRY ANYTHINK NEW"


SEGITIGA DIDAKTIS

Pada proses pembelajaran kaitan antara guru, siswa, dan materi sangat erat. Hubungan tiga komponen ini disebut segitiga didaktis. Untuk menciptakan proses belajar dalam diri siswa guru harus benar-benar menguasai materi ajar (profesionalitas), pengetahuan tentang siswa (pedagogik), dan menciptakan situasi pembelajaran (didaktis). Hal ini selanjutnya dikenal dengan istilah relasi didaktis (didactical relation).

Segitiga didaktis Kansanen ini memberikan gambaran hubungan timbal balik guru-siswa dan materi-siswa. Ketika materi yang diberikan direspon balik oleh siswa terjadi hubungan didaktis. Sedangkan hubungan pedagogis terjadi ketika guru memberikan pembelajaran kemudian siswa merespon balik. 

Menurut Suryadi (2010) HD dan HP tidak dapat dipandang secara parsial melainkan dapat terjadi secara bersamaan. Dalam hal ini, guru dapat merancang sebuah situasi didaktis dan membuat prediksi tanggapan siswa serta antisipasinya hingga tercipta situasi yang baru. Dengan demikian, dalam segitiga didaktis perlu ditambahkan hubungan antisipatis antara guru dan siswa, yang disebut dengan ADP (Antisipasi Didaktis Pedagosis).   

Kemampuan guru dalam memahami komponen-komponen  segitiga  didaktis  yang dimodifikasi yaitu ADP, HD, dan HP sebagai suatu kesatuan  yang  utuh disebut analisis metapedadidaktik. (Suryadi, 2013)

A. Komponen pemahaman tingkat kognitif numerasi 

     Dalam tulisannya Gagne merumuskan objek matematika menjadi dua yaitu:

1. Objek matematika langsung

a. Fakta, berkaitan dengan lambang yang sudah baku; (lambang integral, limit)

b. Konsep, definisi dari suatu istilah; (konsep perkalian, konsep turunan) 

c. Prinsip, keterikatan antara konsep-konsep; (sifat kesebangunan, sifat transitif)

d. Prosedur, langkah-langkah cara penyelesaian; (penyelesaian spldv, menemukan vektor resultan) 

Pengetahuan tentang objek langsung akan memudahkan guru dalam menyusun HD dan ADP. Contohnya dalam situasi didaktis tidak mungkin siswa diberikan bahan ajar untuk menemukan sebuah fakta, selain itu guru akan terhindari dari miskonsepsi yang sering terjadi (penjumlahan variabel dengan memisalkan sebuah benda konkrit "empat mobil dimisalkan jadi 4M", bisa membedakan 2x4 dan 4x2).

2. Objek matematika tak langung

Berkaitan dengan kompetensi yang dimiliki oleh siswa seperti kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bangaimana semestinya belajar. Pengetahuan tentang objek tak langsung ini akan memudahkan guru menyusun hubungan pedagogik. 

 

B. Beberapa istilah pembelajaran

Ada semacam kesepakatan tidak tertulis bahwa tidak ada satupun cara pembelajaran yang cocok untuk semua materi ajar dan semua siswa. Oleh karena itu dengan memperkaya pengetahun mengenai berbagai istilah dan cara yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran diharapkan bisa membantu untuk menciptakan relasi didaktis di kelas. 

1. Strategi pembelajaran, Suatu pola umum pembelajaran yang tersusun secara sistematis berdasarkan pedagogik, psikologi, didaktik, dan komunikasi (silabus atau alur tujuan pembelajaran). 

2. Model pembelajaran, Kerangka konseptual yang mengharuskan dilaksanakannya sintaks prosedur yang sistematis dari awal sampai akhir pembelajaran (Model pembelajaran CTL, Model pembelajaran Discovery learning) 

3. Pendekatan pembelajaran, cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat diadaptasi oleh siswa (pendekatan open-ended, pendekatan induktif-deduktif) .

4. Metode pembelajaran, Cara yang digunakan guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan praktis (metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi) 

5. Teknik pembelajaran, Teknis yang digunakan guru untuk merencanakan pembelajaran dengan penggunaan sarana yang tersedia (teknik guru yang berada di pedalaman tanpa listrik akan berbeda dalam merencanakan pembelajaran dengan teknik guru yang ada di kota)  

6. Taktik pembelajaran, gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual (guru humoris akan berbeda taktiknya dengan guru yang kaku dan tidak suka bercanda)


Jumat, 20 September 2024

PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI

Hal pertama yang dibayangkan bagi sebagian orang ketika mendengar kata terdiferensiasi adalah turunan fungsi dimana merupakan upaya Newton menemukan kecepatan sesaat dan upaya Leibniz menentukan gradien garis singgung. Tapi bukan itu yang dimaksud, maksud terdiferensial disini adalah pembelajaran terdiferensial yang awalnya bernama pembelajaran berdiferensial. Berdasarkan situs dari balai guru penggerak pembelajaran terdiferensiasi adalah variasi pembelajaran yang dilakukan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar yang dilihat dari kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar setiap siswa. Guru dapat menyajikan pembelajaran dalam berbagai cara mulai dari segi konten, proses, hasil, dan lingkungan belajar. 

Jika menyaksikan beberapa hasil karya tentang pembelajaran terdiferensiasi ini, makan akan banyak ditemui guru yang mengelompokan siswa berdasarkan gaya belajar auditori, visual dan kinesteti. Walaupun setiap siswa memiliki kecenderungan gaya belajar tetapi pengelompokan ini kurang tepat dilihat dari beberapa segi. Pertama jika siswa dilabeli bahwa dia adalah pembelajar kinesteti dan membekas selama hidupnya maka dia tidak akan belajar lewat buku atau betah duduk berlama lama mendengarkan ceramah hal ini tentu merugikan dirinya. Kedua secara teknis pun kebanyakan generasi milenial (tahun lahir 1981-1986) dan genarasi z (tahun lahir 1997-2022) dalam memahami sesuatu mereka akan cenderung mencari informasi dari youtube (visual dan auditori) sebelum mempraktekannya (kinesteti). Ketiga dari segi neurosains dapat dipahami bahwa fungsi otak manusia itu bekerja bersama-sama dalam menerima sebuah infomasi secara utuh bukan parsial dan dibatasi hanya satu jalur indra saja. Bahkan menurut panduan pembelajaran dan assesmen tahun 2024 halaman 41 pengelompokan seperti ini akan menyusahkan guru karena banyak persiapan dan juga tidak adil bagi siswa dalam memperoleh informasi.

Dalam hal ini yang bisa dan perlu dilakukan oleh guru adalah mengkombinasikan bahan ajar dan metode yang bervariasi untuk mengajarkan sebuah topik agar lebih kaya bagi siswa, dengan kombinasi yang kaya dimana siswa memiliki preferensi belajar yang berbeda akan lebih tertarik dan nyaman untuk belajar. Pengelompokan siswa dalam proses pembelajaran seharusnya dilakukan berdasarkan tingkat kesiapan dan kemampuan awal melalui diagnostik kesulitan belajar. Terakhir ditutup oleh sebuah kata bijak Conficius "Saya dengar dan saya lupa, saya lihat dan saya ingat, saya melakukan dan saya mengerti".             

Senin, 09 September 2024

ESSAY DIGITALISASI

Peran Kepala SDN 09 Nimpa dalam Proses Belajar Mengajar Berbasis Digital

(Oleh Yunus Hunaeni, S.Pd.)

 

Tidak dipungkiri lagi wilayah Indonesia yang teramat luas sekitar 1.905. Juta kmmenyebabkan belum meratanya pembangunan, khususnya listrik dan sinyal internet.  Tahun 2022 masih sekitar 200 desa di kalbar yang belum menikmati listrik dari PLN termasuk SDN 09 Nimpa yang ada di desa Suka Maju, belum lagi proyek BTS yang mangkrak dan dikorupsi sehingga makin menyulitkan masyarakat khusunya sekolah untuk mengakses sinyal internet untuk keperluan pembelajaran. SDN 09 Nimpa yang berada di daerah pedalaman dengan jumlah dana BOS terbatas menyulitkan pembelian alat-alat elektronik yang menjadi senjata utama guru dalam pembelajaran digital semisal laptop dan proyektor. Ketiadaan laptop dan alat elektronik lainnya yang cukup lama bagi semua guru meyebabkan guru-guru gagap teknologi, terhitung semenjak sekolah berdiri tahun 2013 SDN 09 Nimpa belum mencicipi teknologi digital.

Teringat pidato presiden soekarno pada kongres Indonesia raya di Surabaya tanggal 31 Desember tahun 1931 mengenai pemuda “Berikan kepadaku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya tapi berikan aku 10 pemuda niscaya akan akau guncangkan dunia”. Jika diamati sudah ada ribuan pemuda tetapi Indonesia masih belum bisa mengguncangkan dunia, sesungguhnya yang terpenting dari pidato tersebut bukan pemudanya tetapi agen perubahnya, yaitu soekarno. Terbayang jika yang mengatakannya adalah bang Haji Rhoma Irama mungkin akan lain lagi pidatonya bukannya mengguncangkan dunia tetapi menggoyangkan dunia. Kepala sekolah sebagai agen perubahan di satuan pendidikan khususnya di SDN 09 Nimpa memiliki peran yang krusial sebagai penyusun perencanaan, pengembangan organisasi, memimpin sekolah dengan sumber daya optimal, mengelola perubahan, dan menciptakan budaya serta iklim sekolah. Dalam hal pembelajaran berbasis digital permasalahan utama yang dialami SDN 09 Nimpa adalah ketiadaan aliran listrik PLN, maka dari itu diperlukan sumber listrik alternatif lain. Jika sumber listrik sudah tersedia di sekolah maka pembelajaran berbasis digital akan mudah untuk dilaksanakan, baik itu untuk menyalakan proyektor maupun laptop. Di sisi lain anggaran BOS regular yang terbatas hanya bisa mengijinkan pembelian laptop satu buah setiap tahun tidak memadai untuk percepatan pembelajaran berbasis digital. Ibarat sebuah pepatah “bisa karena terbiasa” itulah yang diharapkan terjadi apabila semua guru mendapat satu buah laptop untuk mereka belajar dan mengajar. Ironisnya ketika dihadapkan pada laptop inventaris sekolah masih ada guru yang belum pandai pengoprasiannya bahkan ada yang bergetar tanggannya memegang laptop tersebut, maka dari itu diperlukan pelatihan yang intensif untuk membiasakan guru-guru dalam meningkatkan profesionalitasnya dalam mengajar. Era digital saat ini ketersediaan sinyal internet tentu menjadi kebutuhan pokok sebagai media pertukaran infomasi berkaitan dengan pembelajaran ataupun hal lainnya. Terkait dengan akses sinyal di SDN 09 Nimpa hanya ada satu hot spot di puncak bukit yang jaraknya sekitar 1 km dari sekolah dan hanya satu atau dua balok, tak ayal kami sering tertinggal informasi dari pusat karena tidak mungkin setiap hari harus naik turun bukit tentu akan melelahkan.    

Sebagai penentu kebijakan, kepala SDN 09 Nimpa termotivasi untuk membangun fasilitas Pembelajaran Berbasis Digital yang belum ada. Terdapat istilah yang menyatakan “logika tidak akan jalan tanpa logistik” begitu pula program tidak akan jalan tanpa adanya dana, Beruntung SDN 09 Nimpa mendapat dana BOS affirmasi 60 Juta pada tahun 2020 dan 40 juta pada tahun 2021. Oleh karena itu dengan adanya dana tambahan kepala SDN 09 Nimpa bersama komite dan dewan guru menyepakati pengadaan set panel surya sebagai tenaga listrik utama sekolah, membuat sistem kelistrikan di dalam gedung sekolah sehingga mudah untuk menggunakan proyektor dan pengoperasiannya di kelas. Yang lebih penting lagi penyediaan laptop bagi seluruh guru sehingga mereka terbiasa dan mahir setelah pelatihan oleh kepala SDN 09 Nimpa. Pelatihan yang dimaksud berupa pelatihan Microsoft office dasar yang dilakukan setiap hari senin setelah pulang sekolah dan diikuti seluruh guru. Hasil dari pelatihan dan pembiasaan menggunakan laptop adalah sudah ada pembelajaran menggunakan laptop, proyektor atau hanya sekedar menonton film bersama dengan siswa. Hal terakhir yang berkaitan dengan minimnya sinyal telekomunikasi yaitu dengan pemanfaatan antenna outdor untuk modem mengingat desa sebelah sudah terbangun satu tower BTS pada tahun 2023. Walaupun tidak selancar sinyal di kota tapi sudah cukup untuk menerima pesan grup dan browsing internet di sekolah sehingga tidak perlu naik turun bukit yang melelahkan.   

Hikmah terpenting yang didapat selama menjadi kepala SDN 09 Nimpa yaitu rencana manusia tidak pernah lepas dari takdir Tuhan, sebagus dan sebaik apapun perencanaan tidak akan terlaksana jika belum takdirnya seperti pepatah “manusia hanya merencanakan, Tuhan yang menentukan”.  Pembelajaran lain yang diperoleh adalah dibutuhkan perjuangan untuk mengajak sekolah untuk berubah, karena Sekolah perlu terus membuka diri pada perubahan, beradaptasi dengan kebaruan merupakan keniscayaan agar belajar menjadi proses yang menyenangkan agar kreatifitas ditumbuh kembangkan niscaya siswa akan haus pengetahuan dan menjadi long life educations


Kamis, 05 September 2024

BAGAIMANA MANUSIA MENGUKUR BUMI

Terkadang kita bertanya seberapa luas bumi yang kita tinggali ini. Ternyata berdasarkan catatan sejarah ribuan tahun lalu orang sudah menemukan metode untuk mengukur bumi. 

A. Jari-jari Bumi

Eratosthenes (276-195 BC) adalah salah seorang ahli matematika dari Yunani. Ia terinspirasi untuk menghitung keliling bumi ketika melihat bayangan dalam sumur di kota Syne yang terbentuk sama persis dengan posisi tubuhnya. Artinya, cahaya matahari turun secara vertikal ke bumi, tegak lurus dengan tanah di Syne.


salah satu sifat dari cahaya matahari, yaitu menyebar di bumi sebagai garis lurus yang sejajar. 

Eratoshenes kemudian menyewa seorang pengukur jarak dari Syne ke Alexandria dan memintanya menancapkan tongkat untuk mengukur sudut bayangan yang terbentuk. Ditentukannya Alexandria ialah karena merupakan kota terdekat yang bisa diakses dengan berjalan lurus sehingga dapat mewakili sebagian keliling bumi bumi. Perhitungan ini harus dilakukan pada tanggal 21 Juni sehingga dapat dibandingkan dengan keadaan saat matahari berada tepat di atas kota Syne.

Jarak dari Syne-Alexandria ialah sekitar 5.000 Stadia dan sudut dari bayangan tongkat bumi adalah 7,2 derajat.

Ilustrasi 


Karena besar sudut antara tongkat dan bayangan di Alexandria adalah sudut bertolak belakang dengan tongkat dan sinar matahari (sama besar), maka besar sudut antara sinar matahari dan tongkat di pusat bumi adalah sudut dalam bersebrangan (sama besar).

   
dari perhitungan ini akan dihasilkan 

timbul pertanyaan lain, berapa berat bumi?

B. Massa Bumi

Pada tahun 1798 seorang ilmuan Britania bernama Henri Cavendish (1731-1810) melakukan percobaan menggunakan bandul raksaksa dengan keakuratan yang luar biasa peka untuk menemukan konstanta G. 




C. Jarak Bumi ke Bulan dan Matahari

Aristarchus dari Somos (310-250 BC) merupakan ahli astronomi Yunani yang pertama kali menggunakan metode untuk mengukur jarak bumi ke bulan dan matahari.

1. Jarak Bumi ke Bulan

Awalnya ia mengamati peristiwa gerhana bulan yang berlangsung selama tiga jam.


Dari model yang digambar diperoleh bahwa diamter bumi sama dengan waktu yang dibutuhkan bulan melewati lintasan gerhana.

Ia juga mengamati bahwa waktu yang diperlukan bulan untuk bergerak sejauh diamternya adalah 2 menit.




 

2. Jarak Bumi ke Matahari

Aristarchus juga memperkenalkan metode untuk mengukur jarak bumi ke matahari pada saat bulan bercahaya tepat sebelah. 
Karena keterbatasan peralatan zaman dahulu, Aristarchus melakukan kesalahan perhitungan besar sudut saat bulan tepat bercahaya sebelah yang seharusnya adalah 89,83 derajat.






Rabu, 04 September 2024

LULUSAN

Jumlah Peserta Didik SDN 09 Nimpa tahun pelajaran 2024/2025 SDN 09 Nimpa adalah sebagai berikut:

Peserta didik yang tercatat di SDN 09 Nimpa tidak ada yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Walaupun SDN 09 Nimpa belum termasuk sekolah penyelenggara Pendidikan inklusi tetapi untuk memfasilitasi kebutuhan belajarnya, setiap peserta didik diupayakan mendapatkan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya sekolah.

SDN 09 Nimpa merupakan salah satu sekolah yang tidak meluluskan Peserta Didiknya karena hanya sampai kelas 4, setelah naik ke kelas 5 mereka akan melanjutkan ke sekolah lain yang memiliki kelas lanjutan. Meskipun tidak meluluskan Peserta Didiknya tetapi sekolah memiliki kegiatan/program yang dilaksakan sebagai bekal diantaranya adalah:

A. Kegiatan Harian

1. Penyambutan peserta didik dan periksa kebersihan

2. Salam pagi

3. Berdoa kemudian  menyanyikan lagu kebangsaan dan melapalkan pancasila

4. Kegiatan Pembelajaran



5. Grakan bersih sampah (Tahan, Simpan, dan Pungut Sampah)

6. Literasi pagi 10 menit

B. Kegiatan Mingguan

1. Apel

2. Pramuka

              3. Olahraga Senam


C. Kegiatan Bulanan

Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompetitif, sportif dan keberanian, yaitu dengan melaksanakan student’s performances. Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:

1.Tantangan mendongeng

2. Pidato

D. Kegiatan Tahunan

     Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan hidup dan mengembangkan minat bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:

1. Pertandingan hari kemerdekaan

              2. Pertandingan olahraga

E. Kegiatan Insidentil

Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok teman yang sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.

1. Partisipan kegiatan O2SN


            2. Kegiatan vaksin oleh Puskesmas

F. Kegiatan Life Skill

Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:

1. Cara mengambil dan menyimpan buku.

2. Implementasi kata ajaib

3. Bagaimana cara pemakaian toilet

4. Edukasi untuk tidak membully

5.  Saling menghormati teman ataupun orang lain yang berbeda pendapat, agama, suku maupun budaya.

ISI

A. Kurikulum 

Kurikulum di SDN 09 Nimpa dikembangkan berdasarkan dengan pendekatan pembelajaran berbasis mata pelajaran, yaitu menggunakan kurikulum nasional (Kurikulum Merdeka). Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 5 hari kerja dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di SDN 09 Nimpa menggunakan pendekatan pembelajaran dengan sistem blok.

Kegiatan yang dilaksanakan di SDN 09 Nimpa terdiri dari tiga kegiatan utama yakni:

1.Intrakurikuler, yakni pembelajaran dalam kelas

2.Kokurikuler, yakni pembelajaran P5

3.Ekstrakurikuler, yakni pramuka dan olahraga

kalender Pendidikan Kabupaten Bengkayang tahun pelajaran 2024/2025

dan Permendikbudristek no 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah disusunlah Struktur, komponen, beban belajar dan program SDN 09 Nimpa pada tabel di bawah ini:    



Jadwal pelajaran tiap kelas tahun pelajaran 2024/2025 di SDN 09 Nimpa

Salah satu kegiatan rapat dengan orang tua peserta didik


Rapat Koordinasi dengan guru



B. Kriteria Kenaikan Kelas


Kriteria kenaikan kelas peserta didik SDN 09 Nimpa Tahun Pelajaran 2024/2025 sebagai berikut:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelas yang diikuti secara lengkap;

2. Tercatat sebagai peserta didik selama dua semester pada jenjang kelas yang diikutinya dan dibuktikan dengan diperolehnya nilai rapor pada semua mata pelajaran;

3. Mempunyai nilai sikap nimimal baik pada semua mata pelajaran;

4. Menyelesaikan projek profil pelajar Pancasila;

5. Memperoleh nilai ekstrakurikuler minimal baik;

6. Jumlah ketidakhadiran tanpa alasan maksimal 20 hari dalam satu tahun; dan

7. Kenaikan peserta didik ditetapkan melalui rapat pleno.